Pengolahan Limbah Pakan Ternak di Patianrowo Disidak, Ini Kata DLH Nganjuk

Struktur Organisasi

Akhirnya, polemik tentang limbah dari pengolahan pakan ternak di Desa Babdan, Kecamatan Patianrowo, mendapat perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perizinan, dan Forkopincam Patianrowo.

Tim inspeksi gabungan ini melakukan pemeriksaan yang mendadak (Sidak) untuk memastikan bahwa industri pengolahan limbah di Kabupaten Nganjuk patuh terhadap peraturan lingkungan dan perizinan yang berlaku.

Inspeksi gabungan ini merupakan kerja sama langsung antara Kepala DLH Nganjuk, Subani dengan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMSTP) Purwo Bujono, serta DKPP dan Forpincam Patianrowo untuk memeriksa kondisi lingkungan.

Subani, Kepala DLH Nganjuk, menegaskan bahwa keluhan warga lokal tentang bau tidak sedap tidak benar. Saat dilakukan inspeksi mendadak, tidak ada aktivitas yang dapat menyebabkan bau yang disebutkan.

Menurutnya, tidak ada bau yang tercium sehingga tidak ada alasan untuk khawatir tentang masalah atau pelanggaran lingkungan.

Terkait dengan pengolahan limbah yang sebelumnya diawasi oleh DLH Nganjuk, kami telah berdiskusi dengan warga setempat yang mengeluh tentang bau tidak sedap.

Saya selalu ingat pendopo Desa Babadan sebagai tempat kami berkumpul untuk membahas keluhan warga. Namun saya tidak ingin mendesak pemilik untuk memberikan informasi lebih lanjut. Saat ini belum ada laporan yang dapat dipercaya tentang masalah ini.

Menurut mantan Camat Kertosono, koordinasi dengan DLH hanya diperlukan untuk makanan pakan ternak yang tidak dihargai. Selain itu, DLH juga bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi limbah dari perusahaan pada waktu yang ditentukan. Namun, jika produknya aman untuk dikonsumsi oleh ternak, maka tidak diperlukan koordinasi dengan DLH.

“Kita harus memeriksa jadwal dulu, karena kita sudah memiliki rencana untuk pergi ke sana. Jika kita salah mengira atau berkonflik, akan menyebabkan masalah. Kita akan segera menugaskan tim untuk melakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Selama sidak kami menemukan alat pengolahan seperti hand traktor dan kotak sampah. Kami memastikan bahwa tidak ada dampak negatif pada lingkungan sekitar dan memberikan penjelasan yang komprehensif tentang hal ini.

“Tes laboratorium tidak akan mengganggu lingkungan hidup, dan jika memang akan ada dampaknya, siapa yang bertanggung jawab atas biaya pemulihannya?” tanyanya dengan canda tawa.